Pandangan umum
mengenai musik ialah bunyi yang
diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan
selera seseorang. Ada pula konsep-konsep yang menyatakan bahwa; musik adalah
bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya, musik adalah segala bunyi yang
dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai
musik.
Berikut adalah definis musik
menurut para ahli, musikolog, filsuf dan teoretikus sebagai berikut.
1) Menurut
Kahn, musik adalah harmoni nada-nada yang bisa didengar.
2) Menurut Aristoteles (384 BC),
musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi
rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
3) Willi Apel mengatakan, “Music,
however, is a poor orphan whose father and mother nobody can name,” bahwa musik
itu, seperti seorang yatim piatu yang tidak memiliki ibu dan bapa, dan tidak
ada orang yang bisa menamainya.
4) Mantle Hood berpendapat, bahwa musik merupakan gejala fisik,
psikis, estetik dan budaya dari manusia.
5) Phytagoras (555 B.C) mencoba menerangkan, bahwa musik sebagai
ungkapan dari harmoni secara universal yang direalisasikan dalam aritmatika dan
astronomi, yaitu harmoni atau keselarasan
semesta, musica humana (musik manusia) yakni, keseimbangan antara jiwa
dan badan, dan musik sebagai bunyi aktual (musica instrumentalis).
6) Menurut
Plato (400 B.C), musik merupakan satu kecocokan
tertinggi dari sosial dan pendidikan politik.
7) Plotinus (270 D) berpendapat, bahwa musik sebagai satu kekuatan
yang mistik dan rahasia.
8) Menurut Boethius (524 D) dibagi dalam tiga bidang yaitu, musica
munda (musik dunia)
9) J. Kepler (tahun 1571-1630) menyatakan, bahwa nada-nada dan
interval dalam musik memiliki hubungan dengan gerakan planet dan fungsi
perbintangan.
Teori ini sempat berlaku selama 1000 tahun.
10) Leibniz (tahun 1646-1716) sendiri lebih melihat musik dari sisi
psikologi. Leibniz menganggap musik sebagai latihan ketidaksadaran dalam
aritmetika (unconscious excercise in arithmetic).
11) Schopenhauer mengatakan, bahwa musik adalah inkarnasi yang
paling murni dari keinginan mutlak (absolute will) dan sebagai pengalaman rasa manusia (cinta, kegembiraan dan
ketakutan).
12) C. Stumpf melihat musik dari sisi pengalaman statistik, yakni
antara kecocokan dan ketidakcocokan (consonance and dissonance).
13) Alan P. Merriam mengatakan, bahwa music as sound, music as knowledge, music as behaviour, dan juga
music as culture. Pendapat Merriam ini mengisyaratkan, bahwa selain musik
sebagai bunyi, musik juga merupakan bagian dari kehidupan manusia, artinya musik
berhubungan dengan berbagai aktivitas manusia, baik secara individu maupun
sebagai bagian dari kehidupan sosial budaya. Jelaslah, bahwa apa yang terjadi
dalam diri manusia termasuk kondisi sosial yang ada akan mempengaruhi
keberadaan satu musik. Sebagaimana manusia
dapat dan akan berubah demikian juga musik dapat dan akan berubah juga.
Mengenai elemen-elemen musikal, Catherine
Schmidt-Jones dalam The Basic Elements of
Music membagi elemen-elemen musikal sebagai berikut.
1. Elemen
Waktu (Time Element)
Elemen waktu dalam musik dibagi menjadi
:
a)
Ritme
b)
Tanda Birama (Meter)
c)
Tempo
d)
Dinamika (Dynamics)
2. Elemen
Tinggi-Rendah Nada (Pitch Elements)
a)
Timbre (Color)
b)
Melodi (Melody)
c)
Harmoni (Harmony)
3. Elemen
Kombinasi (Combining Time and Pitch
Elements)
a)
Tekstur Musikal (Texture of Music)
b)
Counterpoint
c)
Bentuk Musik (Music Form)
d)
Bentuk dalam Musik (Form in Music)
Aspek-aspek elemen musikal
yang disebutkan di atas memiliki peranan yang sangat penting dan mendasar dalam
pemahaman dan pembelajaran musik secara umum.